Facebook Twitter Instagram
    Cantik IndonesiaCantik Indonesia
    • Beauty
    • Fashion
    • Health
    • Food
    • Work
    • Life
    Cantik IndonesiaCantik Indonesia
    Home»Life»7 Tanda Kita Overparenting pada Buah Hati

    7 Tanda Kita Overparenting pada Buah Hati

    4 Mins Read Life
    Share
    Facebook Twitter Pinterest WhatsApp Telegram

    OverparentingOverparenting mengacu pada upaya orangtua untuk mengatur kehidupan seorang anak sampai ke hal-hal terkecil. Terus membayangi seorang anak untuk memastikan dia membuat keputusan yang baik, melindunginya dari tanda-tanda ketidaknyamanan fisik atau emosional, dan mencegah dia dari menghadapi konsekuensi dari tingkah lakunya hanya beberapa tujuan yang bermaksud baik dari orang tua overprotektif.

    Overparenting biasanya berasal dari keinginan orang tua untuk mengelola ketidaknyamanan mereka sendiri karena mereka tidak bisa mentolerir rasa yang dialamai ketika mereka menyaksikan anak mereka terluka, gagal, atau membuat kesalahan. Di lain waktu, orang tua merasa bersalah mendisiplinkan anak mereka dan mereka menolak untuk menegakkan konsekuensi. Keberkelanjutan hypervigilance (kewaspadaan berlebih)  dan overindulgence (keterlibatan yg berlebihan) dapat memiliki konsekuensi serius – seperti pengerdilan perkembangan anak dan menyebabkan seorang anak menjadi terlalu tergantung.

    Berikut adalah tanda-tanda peringatan-tanda bahwa sista overparenting anak sista:

    1. Sista sering terlibat perebutan kekuasaan dengan buah hati, dan seringkali itu terhadap hal-hal yang tampaknya kecil.

    Perebutan kekuasaan sering dapat sinyal bahwa sista adalah orangtua yang terlalu pemilih atau terlalu menuntut. Jika sista menemukan diri sista berdebat dengan anak 5 tahun tentang mainan yang harus dimainkan hari itu atau sista rutin bertengkar dengan anak 15 tahun tentang cara dia gaya rambutnya, hal ini bisa jadi menghalangi anak dari mengembangkan kemerdekaan yang dia butuhkan .


    2. Sista sangat berjuang memenangkan anak sista atas pilihan yang tidak sista  setujui.

    Kadang-kadang mudah untuk mengasumsikan ada “cara terbaik“ atau “cara yang benar“ untuk melakukan segala sesuatu tetapi asumsi ini dapat menghambat manajemen mikro anak sista pada setiap gerak langkahnya. Jika sista tidak bisa membiarkan pergi dan biarkan anak sista untuk mengeksplorasi peluang baru – seperti memakai pakaian yang tidak cocok atau menempatkan ember di atap saat dia bermain dengan rumah boneka nya – kemungkinan bahwa sista overparenting.


    3. Sista menolak untuk membiarkan anak sista untuk gagal, meski hanya sesekali.

    Tidak ada yang suka melihat anak mereka gagal, tetapi jika sista melompat untuk menyelamatkan anak sista setiap kali dia mengalami masalah, dia tidak akan belajar dari kesalahannya. Jika sista terburu untuk memberitahukan jawaban yang benar setiap kali dia berjuang untuk mencari tahu jawaban PR-nya atau sista campur tangan pada petunjuk pertama dari masalah selama playdate, anak sista tidak akan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah. Kadang-kadang, anak-anak perlu mengalami kegagalan secara langsung. Pemulihan dari kegagalan memberikan anak-anak kesempatan untuk menemukan bagaimana mereka bisa melakukan sesuatu yang berbeda di masa depan.


    4. Sista khawatir tentang banyak isu bahwa orang tua lain tidak khawatir.

    Jika sista selalu menjadi orang tua yang khawatir tentang anak sista yang berumur 6 tahun bermain ayunan di taman bermain atau sista tidak tahan membayangkan anak sista yang berumur 13 tahun ‘bersimpangan jalan’ dengan teman-temannya, Hal ini memang sangat menggoda untuk dianggap sebagai ‘lebih peduli daripada orang tua lainnya’. Tapi sebelum menarik kesimpulan bahwa, penting untuk benar-benar meneliti kemungkinan bahwa sista mungkin overparenting. Jika sista tidak memperlakukan anak sista sebagai pribadi yang cerdas dan kompeten, sista mungkin ‘menipu‘nya mencapai potensi penuh.


    5. Sista sering berdebat dengan orang dewasa lain atas bagaimana mereka memperlakukan anak sista.

    Jika sista menemukan diri sista sering berdebat dengan guru, pelatih, penyedia penitipan anak, dan pengasuh lainnya tentang aturan atau cara anak sista diperlakukan, mungkin berarti sista adalah orang tua yang overparenting atau Helicopter parent, Mereka  sering meminta guru untuk menuntut anak mereka mendapatkan nilai yang lebih baik atau mereka melarang Nenek untuk membolehkan anak-anak untuk makan permen. Meskipun kadang-kadang keterlibatan sista diperlukan, namun selalu terlibat micromanage perlakuan orang lain terhadap anak sista sepanjang waktu dan disetiap gerak langkah itu tidak sehat. Anak-anak bisa mendapatkan keuntungan dari belajar dari aturan yang berbeda dalam lingkungan yang berbeda.


    6. Sista berjuang untuk mengidentifikasi usia sesuai harapan.

    Kadang-kadang overparenting berasal dari terlalu tinggi dari harapan. Misalnya, orang tua bisa mendapatkan anak yang terlibat dalam puluhan kegiatan dan bahkan dapat mengelola waktu luang anak untuk memastikan bahwa dia selalu bersikap produktif. Di lain waktu, overparenting hasil ketika orangtua terlalu rendah harapan. Orangtua yang tidak percaya anak mereka mampu berperilaku mandiri dapat melakukan segala sesuatu – seperti melakukan pekerjaan rumah anak mereka untuk dia – karena mereka khawatir anak mereka tidak bisa melakukannya dengan benar.


    7. Sista tidak memberikan anak sista tanggung jawab yang cukup.

    Overparenting sering setara dengan pemakaian yg berlebihan. Jika sista tidak memberikan anak sista pekerjaan/tugas rumah sama artinya dengan sista tidak mengharapkan dia untuk belajar keterampilan hidup, ia tidak akan belajar bagaimana berperilaku secara bertanggung jawab. Menghindarkan anak sista dari tanggung jawab hanya akan merugikan dirinya dalam jangka panjang.

    Mengasuh anak sista dengan cara yang mencegah sista dari mengalami kecemasan apapun adalah tidak sehat. Sangat penting untuk memungkinkan anak sista mendapatkan kebebasan untuk menjadi anak-anak. Overparenting malah hanya menghalangi anak sista dari mengalami masa kecil yang bahagia dan penuh persiapan diri untuk menjadi seorang dewasa yang bertanggung jawab.

    Share. Facebook Twitter Pinterest Telegram WhatsApp
    Previous ArticleNasi Uduk Ijo
    Next Article Benar-benar Jatuh Cinta? Ini Dia Tandanya

    Related Posts

    Kucing Lucu Bermain Di Rumput

    Memilih Kucing Sesuai Sifat dan Kepribadian

    Pet 4 Mins Read
    Bayi Susah Tidur

    Penyebab Bayi Susah Tidur dan Cara Mengatasinya

    Keluarga 5 Mins Read

    4 Point Notable Parenting dari Zaman Batu

    Life 3 Mins Read

    Tanda Tanda Kekerasan dalam Rumah Tangga

    Life 3 Mins Read

    Leave A Reply Cancel Reply

    Sgjhg

    10 Manfaat Bedak Bayi untuk Kecantikan

    Jika anggaran sista ketat,sehingga sista butuh produk serba guna yang memembantu banyak hal, Sista bisa…

    Tutorial Hijab Paris Square Scarf (Segi Empat )

    January 22, 2020
    Aktivitas Yang Bisa Membakar Banyak Kalori Tanpa Berolahraga

    11 Aktivitas yang Bisa Membakar Banyak Kalori Tanpa Berolahraga

    February 15, 2022
    Membersihkan-Wajah

    4 Cara Hilangkan Bekas Jerawat

    May 1, 2021
    Kedelai-Dan-Produknya

    Makanan Pemutih Kulit

    February 13, 2021

    Apa itu Food Combining?

    October 27, 2021
    Family_Eating_Together_Meals

    Bagaimana Menemukan Lebih Banyak Waktu Keluarga

    October 20, 2021
    Cantik Indonesia
    • About Us
    • Privacy Policy
      • Cookie policy
    • ToS
    • DMCA
      • Copyright
    • Disclaimer
    • Kontak Kami
    Copyright © 2022 Cantik Indonesia - All Rights Reserved.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.