Daniel Goleman memaparkan aspek yang signifikan tertentu dari kepribadian seseorang yang membawa seseorang ke tangga kesuksesan. Dia menunjukkan bahwa EQ diambil sebagai indikator keberhasilan untuk setiap individu.
EQ atau Emotional Intelligence dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk memahami dan mengelola emosi seseorang, untuk memahami emosi orang lain dan untuk merespon dengan tepat dalam setiap situasi dalam kaitannya dengan semua ini. Definisi ini mungkin terlalu umum tetapi itu menunjukkan betapa pentingnya EQ dalam kehidupan anak Sista. EQ sepenuhnya dapat membangun kepribadian seorang anak, membuat dia baik-bulat dan lengkap sebagai individu.
Mengembangkan EQ dapat membawa anak untuk memahami dirinya sendiri, dan menjadi bertanggung jawab dan menghormati orang lain. Oleh karena itu, anak Sista dapat membangun atau harga diri nya dengan cara yang baik–disesuaikan.Menurut pengamatan bahwa anak-anak dengan EQ tinggi memiliki hubungan yang baik dengan anggota keluarga, teman sebaya, kolega dan dengan siapa saja yang mereka temui dan kenal. Jadi, bagaimana Sista memastikan bahwa anak Sista memiliki kecerdasan emosional yang tinggi?
Pertama, bantu anak Sista dalam usahanya untuk terlibat pada kesadaran diri.
Pengetahuan diri adalah proses seumur hidup dan itu harus dimulai di tahun-tahun awal kehidupannya. Anak harus tahu kekuatan dan keterbatasan, bakat, minat dan kelemahannya. Misalnya, Sista dapat membuat anak Sista menyadari kapasitasnya untuk melakukan hal-hal sendiri dengan mengatakan pada anak “Kamu bisa melakukannya.” Ini adalah salah satu cara bagi anak untuk memahami kapasitasnyanya. Semakin anak tahu kapasitasnya, semakin dia bisa juga memahami orang lain.
Kedua, setelah anak telah mencapai tingkat pengetahuan diri, mendukung dia untuk datang ke tingkat penerimaan diri.
Hal ini mudah diucapkan daripada dilakukan karena membutuhkan waktu untuk sebuah proses menerima keterbatasan dan kelemahan seseorang terutama yang tidak bisa lagi diubah. Namun, mampu menerima diri sendiri akan sangat memudahkan diri untuk memasuki tahap kematangan emosi. Contoh untuk ini adalah ketika orangtua akan mengatakan “Saya minta maaf” untuk putri kecilnya setiap kali orangtua melakukan kesalahan. Akhirnya, anak telah belajar untuk menerima kesalahan orangtuanya serta kelemahan mereka. Jadi ketika anak melakukan kesalahan atau menyakiti siapa pun, anak mudah akan mengatakan “Saya minta maaf.”
Ketiga, memimpin anak Sista dalam usahanya untuk membangun harga diri.
Membangun harga diri anak melibatkan kapasitas seseorang anak untuk menghargai dirinya sendiri. Tentu saja Seseorang tidak pernah memiliki harga diri kecuali seorang individu memiliki tingkat tertentu penerimaan diri dan pengetahuan diri. Sista dapat membangun harga diri anak Sista ketika Sista membiarkan dia pada usia dini untuk memutuskan apa makanan untuk makan, atau apa pakaian untuk dipakai. Lain adalah ketika Sista membiarkan dia menyelesaikan beberapa tugas tanpa bantuan Sista. Berdasarkan pengamatan, anak dapat mengembangkan konsep dirinya karena orangtua selalu meminta anak untuk memutuskan hal-hal sederhana atau melakukan hal-hal pada dirinya sendiri.
Terakhir, dorong anak Sista untuk membangun konsep diri yang positif.

Ketika anak Sista memiliki pengetahuan diri, penerimaan diri, harga diri dan konsep diri yang positif, ia akan tumbuh menjadi dewasa secara emosional. Jika ini terjadi, ia akan mampu menunjukkan empati terhadap orang lain yang akan menyebabkan hubungan yang baik dengan siapa pun dia bertemu. Jadi, orang tua mulai meningkatkan EQ anak Sista hari ini dan menjamin anak Sista sukses besok.