Esther Honig, Seorang jurnalis lepas dari kota Kansas, mengirim fotonya sendiri ke sejumlah pakar Photoshop freelance, yang dicari lewat sourcing internet. Dia membayar para ahli utak-atik foto itu masing-masing antara $ 5 sampai $ 35 untuk mengerjakan hal yang sama, yakni membuat si jurnalis tampak CANTIK di foto.
Menariknya, semua foto yang sudah diedit yang datang kembali sama sekali berbeda. “Melihat beberapa pekerjaan yang untuk pertama kalinya membuat saya menjerit,” katanya pada BuzzFeed. “Setiap gambar lainnya (selain foto aslinya), seperti yang dari Maroko, membuat saya mengambil napas karena mereka jauh lebih mendalam daripada yang saya bayangkan.”
Sista dapat memeriksa situs web Honig untuk membaca ceritanya lebih lanjut. Berikut adalah foto-foto Honig dalam berbagai versi cantik dari berbagai negara :
Foto di bawah adalah foto aslinya
Sekarang kita lihat seberapa ahli (dan beberapa jelas amatir) para pakar Photoshop dari negara-negara lain mengedit foto aslinya.
Hmmmmmmmm…mana yang paling cantik menurut sist? Terlepas dari perbedaan devinisi cantik, “Apa yang saya pelajari dari proyek ini,” kata Honig. “Photoshop [mungkin] memungkinkan kita untuk mencapai standar keindahan yang diinginkan, tetapi ketika kita membandingkan standar-standar dalam skala global, mencapai ideal itu menjadi semakin ilusif.“
Sangat tepat bukan apa yang dikatakan Esther. Sebaliknya, apa yang sista harus fokus adalah pada membangun rasa percaya diri sista, membuat pilihan yang sehat setiap hari, dan menjalani hidup sista dengan jalan kebahagiaan yang sista pilih, mengembangkan kemampuan diri itu jauh lebih penting daripada hanya sekedar mengejar kecantikan bias semata. Sebab barangkali kita merasa diri kita tidak cantik atau tak terlalu cantik, namun bisa jadi di mata seseorang wajah kita begitu mempesona, dan begitu pula sebaliknya.
Jadi apakah sista sepakat kecantikan wajah itu tak kan lengkap jika tidak dibarengi kecantikan perilaku, kecantikan pikiran dan kecantikan jiwa?